Rabu, 21 Oktober 2015


KAKI BENGKAK PADA IBU HAMIL
Kaki bengkak pada ibu hamil adalah gelaja yang sering kali terjadi. Hal tersebut wajar terjadi, namun terkadang menimbulkan kekhawatiran bagi ibu hamil. Kaki bengkak saat hamil bisa terjadi saat usia kehamilan Trimester 2 dan 3 yaitu menginjak usia 24 minggu atau bisa juga terjadi saat usia kehamilan menginjak usia 28 minggu ke atas­. Penyebab umum dari terjadinya pembengkakan kaki tersebut adalah berkumpulnya cairan dan menjadi tertahan di dalam tubuh. Jika tidak diikuti dengan gejala lainnya, pembengkakan pada kaki, mata kaki dan organ tubuh lainnya pada ibu hamil terbilang wajar dan normal. Bengkak pada ibu hamil akan menimbulkan pegal dan perasaan tidak nyaman pada kaki. Hal lain yang tidak wajar adalah jika kaki bengkak itu mengalami pembesaran yang berlebihan dan menimbulkan keluhan pada ibu hamil. Misalnya saja membuat ibu hamil susah berjalan dan bergerak, dan disertai tensi tinggi. Ini sudah termasuk bengkak yang patologis. Banyak hal yang dapat menyebabkan kaki bengkak pada ibu hamil, namun terkadang tidak semua ibu hamil mengetahui penyebab dari bengkak tersebut. Disini saya akan sedikit mengulas penyebab bengkak pada kaki ibu hamil. Diantara penyebabnya yaitu Beban Yang Berat, Kaki yang menanggung beban akan mengalami pembengkakan, karena beban yang dibawanya terlalu berat dari yang sebelumnya .Kaki Banyak Cairan, Selama hamil rahim akan semakin membesar. Besarnya rahim tersebut menyebabkan cairan tertimbun di dalam kaki 30 persen lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Penimbunan cairan di kaki itu menyebabkan kaki bengkak saat hamil. Aliran Darah Tidak Lancar, Salah satu hal yang menyebabkan kaki menjadi bengkak saat hamil adalah pembuluh darah balik yang ada di kaki menjadi tersumbat dan terhambat. Pembuluh yang tersumbat itu menyebabkan aliran darah ke jantung juga mengalami gangguan. Akibatnya pembuluh darah yang tersumbat itu akan menimbulkan bengkak pada kaki. Kurang Gerak, Ibu hamil dengan usia 24 minggu ke atas yang kebanyakan duduk dan tidak banyak bergerak akan menyebabkan kakinya bengkak. Hal itu dikarenakan aliran darah di kaki menjadi tidak lancar sehingga mengalami pembengkakan. Penanganan. Jangan terlalu sering berdiri. Perbanyak gerak . Meninggikan posisi kaki saat tidur. Menggunakan alas kaki yang nyaman. Konsumsi air putih yang cukup. Olahraga teratur, hindari garam dan kafein, tidur dalam posisi miring, hindari posisi kaki menyilang, dan rendam kaki dengan kompres dingin.

Rabu, 14 Oktober 2015

TERAPI AIR PUTIH PADA TUBUH



TERAPI AIR PUTIH PADA TUBUH
Minuman simpel yang mudah sekali didapat, iya sebut saja “Air Putih” nama yang begitu familiar didalam masyarakat. Air putih adalah salah satu jenis minuman yang penuh kaya manfaat. Selain murah, air putih pun menyehatkan dan mudah diserap oleh tubuh. Namun ada sebagian orang yang tidak menyukai air putih mereka lebih memilih minuman dalam bentuk kaleng atau sejenisnya. Disini saya akan sedikit membahas tentang terapi air putih bagi tubuh. Apa saja manfaat bagi tubuh? ?
Meminum air minum dengan metode yang benar akan memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta yang tak terbantah, seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini.
Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru. Darah merupakan hal penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.
Manfaat air putih bagi tubuh, bila dikonsumsi secara teraur maka akan meningkatkan metabolisme tubuh sehingga tubuh akan berkemampuan untuk menyerap serta mencerna makanan lebih cepat sehingga tidak menimbulkan kegemukan, meringankan fungsi ginjal dan menetralisir racun, melancarkan sekresi dalam tubuh, dan dengan mengkonsumsi air putih saat lapar dapat membantu menurunkan nafsu makan sehingga bagi yang program diet mampu untuk mengurangi asupan makanan.
yuukk gaees konsumsi air putih teratur setiap harinya, agar kita mampu menciptakan hidup sehat dan terhindar dari berbagai masalah tubuh  J

 “ Mineral water can changes your life becomes more meaningful and healthier “
                                                                                                           
Dian iluy J

Senin, 05 Oktober 2015


FAKTOR-FAKTOR YAMG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI
Faktor – faktor yang mempengaruhi produksi ASI ini dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor ibu, faktor bayi dan faktor lainnya.
1) Faktor Bayi
a)  Faktor fisik dan kesehatan bayi
Faktor fisik serta kesehatan bayi yang mempengaruhi produksi ASI adalah kurangnya usia gestasi bayi pada saat bayi dilahirkan, sehingga mempengaruhi refleks hisap bayi (Wight, 2003 dalam ILCA, 2008). Kondisi kesehatan bayi seperti kurangnya kemampuan bayi untuk bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat struktur mulut dan rahang yang kurang baik, bibir sumbing, metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI, juga mempengaruhi produksi ASI, selain itu semakin sering bayi menyusui dapat memperlancar produksi ASI (Biancuzzo, 2000).
        b) Tingkah laku bayi
Tingkah laku pada bayi mempengaruhi produksi ASI pada ibu. Bayi yang
terpapar obat anestesi dari ibu melalui plasenta akan tertidur. Bayi yang tertidur tidak akan menyusu pada ibunya sehinga tidak terjadi isapan pada payudara yang merangsang hormon prolaktin dan oksitosin untuk menstimulus produksi ASI. (Hockenberry, 2009).
      2)      Faktor Ibu
Faktor ibu yang mempengaruhi produksi ini dibagi menjadi 3 yaitu faktor fisik ibu, faktor psikologis serta sosial budaya.
        a)      Faktor fisik
                        Faktor fisik ibu yang mempengaruhi produksi ASI adalah adanya kelainan endokrin ibu, dan jaringan payudara hipoplastik. Faktor lain yang mempengaruhi produksi ASI adalah usia ibu, ibu- ibu yang usianya lebih muda atau kurang dari 35 tahun lebih banyak memproduksi ASI dibandingkan dengan ibu-ibu yang usianya lebih tua (Biancuzo, 2000). Produksi ASI juga dipengaruhi oleh nutrisi ibu dan asupan cairan ibu. Ibu yang menyusui membutuhkan 300 – 500 kalori tambahan selama masa menyusui (Lowdermilk, 2006). Asupan yang kurang dari 1500 kalori perhari dapat mempengaruhi produksi ASI (King, 2003). Asupan cairan yang cukup 2000 cc perhari / ± 8 gelas perhari dapat menjaga produksi ASI ibu (Pilitteri, 2003).
        b)      Faktor Psikologis
                        Faktor psikologis yang mempengaruhi kurangnya produksi ASI antara lain adalah ibu yang berada dalam keadaan stress, kacau, marah dan sedih, kurangnya dukungan dan perhatian keluarga serta pasangan kepada ibu (Lawrence, 2004). Selain itu ibu juga khawatir bahwa ASInya tidak mencukupi untuk kebutuhan bayinya serta adanya perubahan maternal attainment, terutama pada ibu-ibu yang baru pertama kali mempunyai bayi atau primipara (Mercer, 2004 dalam Alligood, 2008). Ibu – ibu dengan depresi postpartum juga dapat mempengaruhi produksi ASI (ILCA, 2008).
        c)      Faktor Sosial Budaya
Adanya mitos serta persepsi yang salah mengenai ASI dan media yang memasarkan susu formula, serta kurangnya dukungan masyarakat menjadi hal- hal yang dapat mempengaruhi ibu dalam menyusui. Ibu bekerja serta kesibukan sosial juga mempengaruhi keberlangsungan pemberian ASI (Afiyanti, 2006).
3. Faktor lain yang mempengaruhi produksi ASI
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima- keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Pijatan ini berfungsi untuk meningkatkan hormone oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI otomatis keluar (Biancuzzo, 2003; Indiyani, 2006; Yohmi & Roesli, 2009). Penelitian yang dilakukan Eko (2011) menunjukkan bahwa kombinasi teknik marmet dan pijat oksitosin dapat meningkatkan produksi ASI.
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let down. Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007).